Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Jawa Timur akan ditutup tahun ini. Hal tersebut karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggunakan lahan KBS untuk hal lain.
"Saya minggu lalu menerima surat dari Pemkot Surabaya. Intinya mereka tidak akan memasukan KBS dalam SK baru. Artinya KBS ditiadakan dalam SK baru tahun ini," kata Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut Darori kepada wartawan di DPR, Senin (12/3).
Menurut Darori, Pemkot Surabaya tidak menginginkan ada KBS di sana. Ia menilai selama ini pihak Pemkot tidak memprioritaskan masuknya investor untuk menjadi pengelola, padahal permasalahan KBS karena kurangnya sumber daya.
Selama ini memang banyak kasus satwa yang mati di KBS karena kurang perawatan, ini karena anggaran kurang dan pengelola yang kurang maksimal.
"Wali kotanya tidak ingin ada KBS di sana, padahal banyak investor yang minat untuk mengelolanya," lanjut Darori.
Ancaman ditutupnya KBS sudah digaungkan sejak setahun lalu. Pemkot Surabaya akan menutup karena pengelolaannya sudah tidak layak. Ini terbukti dari banyaknya satwa yang mati di kebun binatang terbesar di wilayah Indonesia bagian tengah tersebut.
Seperti diberitakan baru-baru ini, Jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini yang bernama Kliwon mati tidak wajar yaitu menelan sampah plastik.
Pada pertengahan November 2011 lalu, seekor Kijang jantan dengan nama latin Muntiacus berumur 1 tahun mati. Pihak KBS menyatakan matinya kijang karena faktor alam, karena kedinginan setelah Surabaya diguyur hujan deras.
Sebelumnya, pada 8 November 2011, terkuak kematian Komodo berusia 20 tahun itu terkuak hari ini, Selasa, 8 November 2011. Penyebab kematiannya masih jadi teka-teki.
Data menyebut, hampir 250 hewan koleksi KBS mati selama 2011. Di antaranya, kambing gunung di KBS mati akibat pencernaannya terganggu. Ternyata, setelah dibedah, di dalam perutnya ditemukan kantong plastik kresek. Begitu juga dengan matinya seekor buaya, yang di dalam perutnya ditemukan 25 batu.
Kematian beruntun satwa koleksi KBS ini masih menjadi pertanyaan. Tetapi hal ini diduga berkaitan dengan perseteruan dua kubu pengelola (KBS) yang belum berakhir.
Forum Konservasi Satwa Liar (FOKSI) Jawa Timur minta agar konflik antara manusia dengan manusia dalam memperebutkan lahan KBS untuk segera diakhiri. "Kami minta semua pihak mengakhiri konflik dan berdamai demi kesejahteraan satwa di Kebun Binatang Surabaya," kata Manager Program FOKSI Jatim, Indra Harsaputra. (ard/int)
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13503626
Tidak ada komentar:
Posting Komentar