Minggu, 18 Maret 2012

contoh wawancara dengan ABRI


Pewawancara       : “Assalamu’alaikum pak, saya pewawancara dari SMPN 2 Pare. Terima kasih bapak sudah memberi saya waktu untuk bertanya.”
Narasumber                  : “Ya, sama-sama dek. Silahkan anda mau menanyakan apa?”
Pewawancara       : “Saya ingin tahu kapan bapak berangkat kerja? Dan kapan bapak pulang?”
Narasumber         : “Saya berangkat dan pulangnya tidak tentu, kadang saya berangkat malam dan pulang pagi. Kalau saya berangkat siang pulangnya sore dan kadang sampai berhari-hari bertugas.”
Pewawancara       : “Kalau ada pencurian/ perampokan barang orang lain, apakah itu termasuk tugas bapak ?”
Narasumber         : “ Ya betul, tapi tugas saya biasanya adalah melindungi Negara/ menjaga daerah perbatasan, mengawal presiden/ pemerintah yang lain dan mencegah tawuran di sebuah acara undangan.”
Pewawancara       : “Daerah perbatasan mana biasanya bapak berjaga?”
Narasumber         : “Daerah perbatasan serawak dan  di dekat selat malaka. Karena di daerah itulah banyak orang yeng mencuri kakayaan laut Indonesia bahkan pulau di Indonesia.”  
Pewawancara       : “Wah ! jauh sekali bapak berjaganya. Kira kira kapan bapak libur kerjanya?”
Narasumber                   : “Saya libur kerja jika tidak ada tugas dari komandan saya.”
Pewawancara       : “Berapa jumlah gaji bapak dalam satu bulan?”
Narasumber         : “Sekitar Rp3.500.000,00. Tapi dulu gaji saya hanya Rp1.000.000,00.”
Pewawancara       : “Apa keuntungan bapak menjadi ABRI?”
Narasumber         : “Saya bisa menjadi segar bugar, bisa menjaga daerah Indonesia tetap utuh, menjaga ketentraman masyarakat, dan saya mendapat gaji walupun sudah pensiun.”
Pewawancara       : “Apa perasaan bapak sebagai ABRI?”
Narasumber         : “ Perasaan saya yaitu bangga karena saya bisa mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan senang karena Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap tejaga keharmonisanya.”
Pewawancara       : “Apa masalah yang kini menjadi momok bagi warga Indonesia?”
Narasumber         : “Itu adalah teror bom yang banyak terjadi di tempat-tempat umum, sehingga banyak nyawa yang melayang karena itu. Selain itu juga ada kasus korupsi, penyebab kasus korusi adalah keserakahan orang-orang yang tak tahu malu karena sudah mencuri hak orang lain/ hak rakyat. Sehingga rakyat Indonesia banyak yang miskin. Juga ada kasus pencurian pulau di Indonesia”
Pewawancara       : “Dan bagaimana kita menyelesaikan itu pak?”
Narasumber         : “Yang pertama kita harus memperkuat rasa manusiawi, sehingga tidak ada orang yang saling membunuh; yang kedua kita harus memperkuat kejujuran kita supaya kita tidak terjerumus untuk mencuri/membohongi orang lain; yang ketiga kita harus mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan kita, sehingga kita tidak mau jika diberi uang untuk keburukan(disogok).”
Pewawancara       : “Pak terima kasih atas jawaban bapak. Saya minta izin pulang. Assalamu’alaikum.”
Narasumber                   : “ Sama-sama dek. Wa’alikumsalam.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar